Kado Istimewa Hari Bhayangkara ke 79, Salam Hormat dari Hati: Kisah Bu Ira dan Cintanya pada Polri

Kota Batu – Kalau saja tak ada yang merekam, mungkin tak ada yang tahu. Tapi rekaman itu sudah beredar: seorang ibu berdiri di pinggir jalan, menatap spanduk bergambar Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata. Dengan tangan gemetar namun penuh keyakinan, ia mengangkat tangan, menunduk, dan memberi hormat. Hening. Seolah menyampaikan penghargaan terdalam pada sesuatu yang sangat berarti.
Lokasinya di depan Polsek Batu, Jalan Ahmad Yani. Helm berwarna pink masih menempel di kepalanya. Tak ada malu, tak ada ragu—hanya ketulusan yang mengalir deras. Orang-orang mungkin menganggapnya aksi aneh, tetapi di balik gestur sederhana itu tersimpan kisah yang jauh lebih dalam daripada sekadar viral.
Perempuan itu adalah Irianingsih, 60 tahun, warga Gang 1, Kelurahan Ngaglik, Kota Batu. Semangatnya menyala seperti gadis muda yang jatuh cinta—bukan cinta biasa, melainkan cinta yang dalam pada institusi Polri. Kecintaannya dipenuhi rasa hormat, kebanggaan, bahkan kekaguman yang tak terhingga, terutama pada sosok Kapolres Batu.
“Saya bangga sekali dengan Polisi. Mereka pelindung kami,” ujarnya, Selasa (1/7/2025).
Ira—sapaan akrabnya—bukan sekadar warga biasa. Ayahnya dulu seorang polisi yang bertugas di Polsek Poncokusumo. Sejak kecil, ia tumbuh dengan figur polisi sebagai panutan. “Mungkin dari situlah rasa bangga ini tumbuh, dan tak pernah benar-benar hilang,” katanya.
Kecintaannya kian membuncah saat pandemi Covid-19. Ia menyaksikan polisi tetap berjaga di jalanan, mengatur, melindungi, dan menenangkan masyarakat di tengah kepanikan. “Mereka layak dihormati,” pikirnya. Namun, ia tak tahu caranya—kecuali dengan gestur sederhana: memberi salam hormat setiap bertemu anggota polisi atau mendengar sirene patroli.
Tahun ini, kebanggaannya memuncak. Tema HUT Bhayangkara ke-79, “Polri untuk Masyarakat”, membuat dadanya sesak haru. “Kalau baca tulisan itu, hati saya bergetar,” ujar ibu empat anak dan delapan cucu ini.
Bu Ira tak ingin viral. Ia hanya ingin polisi dicintai, dihormati, dan dikenang dengan bangga. Bahkan, ia dengan setia mengikuti siaran langsung Upacara HUT Bhayangkara di televisi, mendoakan agar Polri selalu menjadi yang terbaik. “Kalau semua polisi seperti Pak Kapolres, saya yakin Indonesia Emas akan terwujud,” ucapnya penuh keyakinan.
Viralnya video itu sampai ke telinga AKBP Andi Yudha Pranata. Namun, ia tak hanya diam. Ia memerintahkan timnya untuk menemukan Bu Ira. Dua hari pencarian berakhir di momen istimewa: HUT Bhayangkara ke-79.
Tanpa banyak formalitas, Kapolres menyusuri gang sempit menuju rumah Bu Ira. “Saya sampai gemetar. Ini kehormatan luar biasa,” kata Ira, tak menyangka sang pemimpin datang langsung.
Kunjungan itu bukan sekadar basa-basi. Kapolres mendengar langsung cerita Bu Ira—tentang kecintaannya pada Polri, harapannya, bahkan impiannya agar anak bungsunya kelak menjadi polwan. “Nanti bisa kami bantu latih,” janji Andi Yudha.
Ia pun terharu. Bagi Kapolres, salam hormat Bu Ira bukan sekadar aksi, melainkan suara hati rakyat kecil yang tulus. “Meski pernah mengalami cedera kepala, Bu Ira sangat detail mengikuti kegiatan Polres, bahkan hadir di Vespa Fest,” ujarnya.
Di mata Kapolres, Bu Ira adalah cermin kejujuran masyarakat—penyambung lidah hati yang mengingatkan Polri untuk terus memperbaiki diri. “Yang seperti inilah yang memotivasi kami,” tutupnya, tersenyum.
Dan di sudut Kota Batu, seorang perempuan tua tetap setia mengangkat tangan, memberi hormat—bukan untuk viral, melainkan karena cinta yang tak pernah pudar.(*)

About the author: Administrator web

Related Posts