Sat Lantas Polres Batu Gelar “Choaching Klinik”, Edukasi Santri Tentang Etika dan Tata Tertib Lalu Lintas

Guna menanamkan pemahaman dan kedisiplinan berlalu lintas sejak dini, unit Kamsel (Keselamatan) Sat Lantas Polres Batu melaksanakan kegiatan “Choaching Klinik” di sebuah pondok pesantren di Kota Batu, pagi ini. Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Aiptu Nurhadi ini diikuti dengan antusias oleh para santri.

Acara ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan kepada para santri agar mereka tidak hanya mengetahui, tetapi juga memahami dan menerapkan tata tertib serta etika dalam berlalu lintas di jalan raya. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas yang melibatkan generasi muda.

Materi yang disampaikan dalam Choaching Klinik meliputi:

  1. Pengetahuan Dasar Rambu-Rambu Lalu Lintas: Para santri dikenalkan dengan berbagai jenis rambu, mulai dari rambu peringatan, larangan, perintah, dan petunjuk. Pemahaman rambu ini crucial untuk keselamatan berkendara.

  2. Etika dan Tata Cara Berkendara yang Benar: Materi ini mencakup pentingnya menaati batas kecepatan, cara berbelok yang aman, hingga sikap saling menghargai sesama pengguna jalan.

  3. Pentingnya Penggunaan Helm SNI: Penekanan diberikan pada kewajiban menggunakan helm yang memenuhi standar nasional Indonesia (SNI) bagi pengendara dan penumpang sepeda motor, serta cara mengenakannya dengan benar.

  4. Bahaya Pelanggaran Lalu Lintas: Polisi menyampaikan konsekuensi dan bahaya di balik pelanggaran lalu lintas, seperti menerobos lampu merah, menggunakan ponsel saat berkendara, dan berkendara di bawah umur.

  5. Persyaratan Berkendara: Santri juga diedukasi tentang pentingnya memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sebagai bukti kompetensi berkendara, serta kelengkapan kendaraan bermotor.

Aiptu Nurhadi, selaku pimpinan kegiatan, menyampaikan bahwa sasaran edukasi kepada kalangan pelajar dan santri sangat strategis. “Mereka adalah generasi penerus. Kami ingin membangun kesadaran hukum dan budi pekerti dalam berlalu lintas sejak dini. Dengan demikian, mereka kelak menjadi pelopor keselamatan bagi diri sendiri dan lingkungannya,” ujarnya.

Kegiatan yang berlangsung interaktif ini mendapat sambutan positif dari pimpinan pondok pesantren. Diharapkan, ilmu yang diberikan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, menciptakan budaya tertib lalu lintas yang berawal dari lingkungan pendidikan.

About the author: Administrator web

Related Posts