Kota Batu, Jum’at 19 Desember 2025 – Langkah pertama memasuki ruang Satuan Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Batu bukan disambut oleh kesan angker atau birokrasi kaku.
Melainkan, sebuah senyum tulus dan sapaan ramah dari Bripka Agus, petugas meja informasi.
“Selamat siang, silakan masuk. Ada yang bisa kami bantu?” ujarnya.
Sambutan hangat ini bukanlah suatu kebetulan, melainkan manifestasi dari filosofi pelayanan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun) yang telah menjadi DNA setiap personel di SPKT ini.
Di SPKT Polres Batu, kelima nilai ini telah ditransformasikan menjadi indikator kinerja yang terukur dan bagian dari budaya kerja.
“Kecepatan layanan tanpa disertai keramahan dan empati adalah suatu kekeringan. Kami ingin masyarakat yang mungkin sedang dalam kondisi stres karena kehilangan atau masalah lainnya, justru merasa diterima dan ditolong saat masuk ke SPKT. Senyum adalah modal pertama untuk mencairkan kecemasan,” ujar Kabag Ops Polres Batu, Kompol Anton Widodo, S.H., M.H.
“Setiap pekan, kami ada sesi briefing dan reflection khusus. Kami tak hanya mengejar target waktu penyelesaian laporan, tapi juga mereview interaksi dengan masyarakat. Apakah senyum kita sudah tulus? Apakah bahasa kita sudah menenangkan? Ini menjadi bahan evaluasi bersama,” jelas Kompol Anton.
Personel SPKT juga melakukan role-play (bermain peran) untuk mensimulasikan berbagai karakter pengunjung, dari yang pemarah, bingung, hingga yang berkebutuhan khusus, sehingga petugas terlatih merespon dengan 5S dalam segala kondisi.
Budaya 5S telah menciptakan lingkungan psikologis yang aman bagi masyarakat untuk berinteraksi dengan polisi.
Hal ini pada gilirannya meningkatkan partisipasi publik dalam membantu tugas kepolisian.
Laporan menjadi lebih lancar, informasi mengalir lebih baik, dan citra Polri sebagai pelindung dan pelayan masyarakat semakin menguat.
“Ketika masyarakat merasa dihormati dan dilayani dengan baik, mereka akan dengan sukarela menghormati kita kembali. Ini adalah hubungan timbal balik. 5S adalah investasi kami untuk membangun kembali trust itu dari hal yang paling mendasar,” ucap Kompol Anton.
Senyum, sapa, salam, sopan, dan santun mereka adalah pengingat bahwa di balik seragam dan prosedur, ada hati yang berdedikasi untuk melayani.
Dan di Kota Batu, pelayanan publik yang prima ternyata berawal dari sebuah senyuman.(*)